Skip to main content
Insomnia Notes

follow us

Menjemput Jodoh Di Tangan Tuhan

Memilih calon istri yang baik, rasanya baru kemarin saya selalu berdiskusi dengan seorang sahabat mengenai hal ini, padahal waktu itu saya masih kuliah tingkat pertama dan bekerja pun belum. Entahlah, sebagai seorang lelaki yang ingin membina hubungan serius ke jenjang pernikahan saya rasa memang hal ini perlu dipikir sejak jauh-jauh hari, karena memilih perempuan yang cocok untuk kita nikahi tentunya bukanlah hal yang mudah karena bukan melulu soal nafsu syahwat, mengingat perempuan yang kita pilih akan menemani kita seumur hidup, mengasuh anak-anak kita sampai dewasa, de el el dari hal terkecil sampai yang terbesar.

Jodoh sudah diatur sama Tuhan dan tidak akan tertukar, orang-orang selalu bilang "jodoh itu ditangan Tuhan" jadi tidak usah terlalu merisaukan masalah jodoh karena memang sudah ada, sudah tertulis dalam suratan takdir dan tinggal menunggu kapan Tuhan mempertemukan, Tuhan sudah menciptakan manusia berpasang-pasangan, Tuhan itu kan Maha Adil, jadi Dia pasti akan memberikan jodoh bagi mereka yang masih sendirian, jadi jangan takut, begitu kira-kira kebanyakan orang bilang.

Tapi, ada juga yang menjawabnya dengan guyonan "jodoh itu kan ditangan Tuhan, jadi kalau kita tidak mengambilnya, ya bakal ditangan Tuhan terus", saya kira guyonan ini ada benarnya juga karena untuk mendapatkan sesuatu tentunya kita harus berusaha, bukan?? usaha untuk "mengambil jodoh dari tangan Tuhan" ini bermacam-macam dan pastinya berbeda caranya bagi laki-laki dan perempuan, namun intinya mungkin adalah berusaha "memantaskan diri" untuk mendapatkan pasangan.

Lalu, "memantaskan diri" itu maksudnya bagaimana?? ya memantaskan diri, memperbaiki diri supaya pantas mendapatkan jodoh seperti yang kita harapkan dengan mempraktekan harapan tersebut terlebih dahulu pada diri sendiri. Misal seorang lelaki tidak mau punya istri yang pemarah ya berlatihlah menjadi lelaki yang penyabar terlebih dahulu sejak jauh-jauh hari, tapi kalau misal pada akhirnya Tuhan menakdirkan lelaki tersebut untuk berjodoh dengan seorang perempuan yang pemarah dan harus rela masuk ISTI, ya mungkin itu takdir yang terbaik yang dikehendaki oleh-Nya, yang penting dia sudah berusaha memperbaiki diri sedari awal dan yakini saja hal tersebut pasti ada hikmahnya dan tak akan sia-sia.

Dalam ajaran Islam, kiat memilih pasangan yang terbaik sudah ada rambu-rambunya, jadi kalau kita (kaum lelaki) mengikuti rambu-rambunya Insya Allah kita pasti akan mendapatkan mitra hidup yang baik. Rasulullah Saw menyampaikan karakteristik perempuan baik yang layak untuk diperistri dan menjadi partner seumur hidup, diantaranya saja adalah sebagai berikut :

1. Menyejukkan hati apabila dipandang. Dalam sebuah hadis riwayat Abu Umamah al-Bahiliy dituturkan : "Bagi seorang Mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah, maka tidak ada sesuatu paling berguna bagi dirinya selain istri yang saleh, yaitu wanita yang taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, beramanah bila diberi janji, dan menjaga kehormatan dirinya dan suaminya ketika suaminya pergi" (HR Ibnu Majah)
2. Bisa dipercaya. Sa’ad bin Abi Waqas meriwayatkan, bahwasanya Rasul Saw bersabda "Ada tiga macam keberuntungan di dunia ini, yaitu istri yang salehah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu; kuda yang penurut dan cepat larinya sehingga dapat membawa kamu menyusul temen-temanmu; rumah besar yang banyak didatangi tamu-tamu" (HR Hakim)
3. Bisa menenangkan dan memberi nuansa teduh pada sang suami. Allah berfirman dalam Alquran : "Di antara tanda kekuasaan-Nya yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya dan Dia menjadikan rasa cinta dan kasih sayang antara kamu. Sungguh di dalam hal yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) bagi kaum yang berpikir" (QS al-Rum/30: 21).
4. Menjadi motivator dalam beribadah. Rasul Saw bersabda "Barangsiapa diberi oleh Allah istri yang salehah, maka sesungguhnya ia telah diberi pertolongan oleh Allah meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah di dalam memelihara separuh lainnya" (HR Thabrani dan Hakim).
5. dan masih banyak lagi ciri-ciri lainnya

Point-point diatas merupakan beberapa karakter dasar yang harus dimiliki seorang perempuan yang layak untuk dijadikan pasangan hidup, tapi tentunya lelaki juga jangan mau enaknya saja, harus ada usaha juga untuk mendapatkan perempuan dengan ciri-ciri diatas, misal pada point yang pertama : (1) wanita yang taat bila diperintah, (2) melegakan bila dilihat, (3) beramanah bila diberi janji, dan menjaga kehormatan dirinya dan suaminya ketika suaminya pergi" untuk mendapatkan jodoh perempuan dengan karakter seperti ini tentunya si lelaki juga harus berusaha memperbaiki diri sejak jauh-jauh hari dengan berlatih menjadi :

lelaki yang berkarakter, tegas namun santun sehingga istrinya akan malu jika tidak mentaati perintahnya,
selalu belajar menata raut muka ketika dirundung masalah, karena istri yang melegakan hati bila dipandang tentunya (kebanyakan) tidak akan muncul dengan sendirinya, si lelaki juga mesti berpembawaan tenang, cool, dan rilex dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang penuh dengan rintangan, sehingga sang istri merasa diberikan contoh untuknya digugu dan ditiru, kalau jadi suami yang suka marah-marah ya jangan harap akan mendapatkan istri yang melegakan hati ketika dilihat,
dan otomatis, jika ingin mendapatkan perempuan yang seperti ini ya harus belajar selalu menepati janji dari jah-jauh hari, jangan suka berbohong, jaga kehormatan dan wibawa jangan lirik sana lirik sini, dan belajar amanah jika mendapat wasiat sekecil apapun.
Intinya, untuk "memantaskan diri", sebisa mungkin terlebih dahulu kita harus belajar dan berusaha menjadi apa yang ingin kita temukan dari jodoh kita kelak, jangan hanya menuntut ingin punya suami/istri yang begini begitu tapi melalaikan perbaikan pada diri sendiri dan berleha-leha. Dan jika sudah begitu, semoga Allah berkenan untuk cepat mempertemukan kita dengan sang belahan hati karena kita telah berusaha untuk menjemputnya dengan perbaikan diri.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar